Beranda | Artikel
Apakah Nama Allah Hanya Berjumlah 99 Nama?
Jumat, 18 Desember 2020

Bersama Pemateri :
Ustadz Muhammad Nur Ihsan

Apakah Nama Allah Hanya Berjumlah 99 Nama? ini adalah bagian dari ceramah agama dan kajian Islam ilmiah yang disampaikan oleh Ustadz Dr. Muhammad Nur Ihsan, M.A. dalam pembahasan Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah Tentang Nama-Nama Allah dan Sifat-SifatNya. Kajian ini disampaikan pada Jum’at, 3 Jumadil Awal 1442 H / 18 Desember 2020 M.

Kajian Tentang Apakah Nama Allah Hanya Berjumlah 99 Nama?

Apakah nama Allah Subhanahu wa Ta’ala (asmaul husna) tersebut hanya berjumlah 99 nama saja atau lebih? Ini pertanyaannya.

Untuk menjawab pertanyaan ini, kita akan menjelaskan kaidah yang diyakini oleh Ahlus Sunnah wal Jamaah, yang dengan penjelasan kaidah tersebut yang secara spontanitas akan terjawab pertanyaan yang diutarakan tadi.

Kaidah yang diyakini oleh Ahlus Sunnah wal Jama’ah atau dijadikan sebagai landasan di dalam memahami asmaul husna adalah:

أسماء الله تعالى غير محصورة بعدد معين

“Nama-nama Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak terbatas dengan jumlah tertentu.”

Dan hal ini sungguh telah terdapat landasannya berupa dalil dari hadits yang telah dijelaskan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Kaidah ini juga disebutkan oleh Imam Ibnul Qayyim dalam kitab beliau بدائع الفوائد yang berbicara tentang beberapa kaidah penting di dalam Asma’ wa Shifat. Beliau menyebutkan bahwa:

أسماء الله الحسنى لا تدخل تحت حصر ولا تحد بعدد

“Asmaul husna tidak masuk kedalam batasan tertentu dan jumlah yang tertentu.”

Jadi tidak bisa dibatasi dan tidak juga dikatakan bahwa jumlahnya terbatas 99 saja.

Di antara dalil yang menjelaskan bahwa asmaul husna itu bukan sebatas 99 adalah hadits Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam:

أَسْأَلُكَ بِكُلِّ اسْمٍ هُوَ لَكَ سَمَّيْتَ بِهِ نَفْسَكَ ، أَوْ أَنْزَلْتُهُ فِي كِتَابِكَ ، أَوْ عَلَّمْتُهُ أَحَدًا مِنْ خَلْقِكَ ، أَوِ اسْتَأْثَرْتَ بِهِ فِي عِلْمِ الْغَيْبِ عِنْدَكَ

“Ya Allah aku memohon kepadaMu dengan seluruh nama yang Kau miliki, Engkau namakan diriMu dengan nama tersebut atau yang Kau turunkan di dalam kitabMu, atau nama yang Engkau ajarkan kepada salah seorang dari hambaMu, atau nama yang hanya Engkau semata Ya Allah yang mengetahuinya dalam ilmu ghaib.” (Shahih diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Imam Hakim, dishahihkan oleh Imam Hakim dan Syaikh Albani Rahimahullah)

Dalam hadits ini sebagaimana dijelaskan oleh Imam Ibnul Qayyim Rahimahullah, bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala membagi namaNya kepada tiga bagian, yaitu:

  1. Nama yang Allah tetapkan bagi diriNya dan disampaikan kepada salah seorang dari hambaNya.
  2. Nama yang Allah turunkan di dalam kitabNya. Sehingga kitab tersebut disampaikan oleh Nabi atau Rasul kepada umatnya, terutama dalam hal ini Al-Qur’anul Karim. Kita mendapatkan dalam Al-Qur’anul Karim asmaul husna dan juga dalam hadits-hadits Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.
  3. Asmaul husna yang hanya diketahui Allah Semata. Allah saja yang mengetahuinya dalam ilmu ghaib yang tidak Allah ajarkan, tidak Allah sebutkan, tidak Allah turunkan dalam kitab apapun dan tidak Allah ajarkan kepada hamba siapapun, hanya Allah Subhanahu wa Ta’ala yang mengetahuinya.

Jika Allah Subhanahu wa Ta’ala saja yang hanya mengetahuinya, berarti di sana ada nama-nama Allah yang begitu banyak tapi tidak diketahui oleh seorangpun. Kesimpulannya berarti nama Allah tidak terbatas dengan jumlah tertentu. Karena kita tidak tahu apa yang ada di ilmu ghaib yang ada di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dan di antara perkara yang ada di ilmu ghaib tersebut yaitu nama-nama Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Kemudian Imam Ibnul Qayyim Rahimahullah menyebutkan dalil lain yang menunjukkan kepada kaidah tersebut, hadits tentang syafaat. Tatkala Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengatakan “Saya insyaAllah yang akan memberikan syafaat itu,” apakah beliau langsung diberi izin syafaat Allah Tabaraka wa Ta’ala? Jawabannya tidak. Beliau menghadap Allah terlebih dahulu, beliau memuji dan memuja Allah dengan segala kebesaran keagungan dan kesempurnaanNya. Dan Allah ajarkan kepada Nabi berbagai pujian-pujian yang kata beliau bahwa beliau tidak bisa menyampaikan pujian tersebut kepada umatnya.

Jadi Allah ajarkan puji-pujian tapi setelah itu Allah tutup ilmu tentang puji-pujian tersebut. Sehingga beliau juga tidak bisa menyampaikan kepada kita. Yang beliau sampaikan kepada kita adalah yang terdapat dalam Al-Qur’an dan dalam hadits beliau tentang nama-nama Allah Subhanahu wa Ta’ala. Kata Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam:

فيفتح علي من محامده بما لا أحسنه الآن

“Allah bukakan bagiku berbagai puji-pujian untuk memuji Allah yang tidak bisa disampaikan kepada para sahabat.”

Ini menunjukkan kepada kita bahwa Nabi Shallallahu Alaihi Salam tidak langsung memberikan syafaat. Beliau memuji Allah terlebih dahulu, bersujud di hadapan Allah. Puji-pujian itu sesungguhnya dengan nama-nama Allah dan sifat-sifatNya. Karena Allah dipuji dengan nama-nama dan sifat-sifatNya.

Jika Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam tidak bisa menyampaikan, tidak bisa mengucapkannya sekarang sebagaimana diajarkan oleh Allah, berarti di sana ada nama-nama Allah dan sifat-sifat Allah yang tidak disampaikan kepada salah seorang dari hambaNya. Berarti nama dan sifat Allah banyak, itu harus kita yakini. Allah tidak membatasi, kenapa kita membatasi?

Bagaimana penjelasan selanjutnya? Mari download dan simak mp3 kajian yang penuh manfaat ini.

Download MP3 Kajian Apakah Nama Allah Hanya Berjumlah 99 Nama?

Untuk mp3 kajian yang lain: silahkan kunjungi mp3.radiorodja.com


Artikel asli: https://www.radiorodja.com/49532-apakah-nama-allah-hanya-berjumlah-99-nama/